REDUCE CHILDREN'S ANXIETY LEVEL THROUGH TRAUMA HELAING WITH ART THERAPY METHOD IN NAGARI MALAMPAH PASAMAN
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terkena bencana. Baik itu bencana alam, non alam ataupun kerusakan yang dilakukan oleh manusia. Beberapa bencana yang sering terjadi ialah gempa bumi, gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir bandang, kekeringan, kebakaran, angin puting beliung, badai, dan sebagainya. Gangguan psikologis dampak bencana yang terjadi pada anak akan berdampak terhadap perkambangan anak selanjutnya. Sehingga kondisi ini perlu mendapatkan perhatian yang serius untuk menangani dan memulihkan kondisi trauma yang terjadi pada anak-anak korban gempa yang terjadi di Kabupaten Pasaman. Trauma yang dialami bisa berupa rasa takut, cemas, dan gangguan psikologis lainnya. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di Nagari Malampah Kabupaten Pasaman dimana pengabdi melihat bahwa banyak terjadi reruntuhan bangunan (rumah) yang terjadi di beberapa tempat di Nagari Malampah, selain itu terkait dengan trauma, maka sangat dirasakan terutama pada anak-anak usia sekolah.
Permaslahan yang terjadi pada anak-anak yaitu masalah kesehatan mental psikologis, seperti; masalah ansietas (kecemasan), stress (tekanan), depresi (kemurungan), dan trauma. anak- anak korban gempa menyatakan takut untuk memasuki rumah akibat peristiwa gempa, mengalami gangguan tidur seperti; mimpi. Selanjutnya masalah-masalah yang ditemukan pada korban anak setelah bencana alam gempa bumi diantaranya yaitu pertama terjadinya perubahan sikap seperti anak menjadi lebih sensitif, mudah menangis, mudah marah, apabila mendengar sesuatu yang bergemuruh langsung panik dan menangis, sering khawatir masuk rumah, yang awalnya ceria dan cerdas setelah gempa lebih banyak diam dan menarik diri. Gejala-gejala kecemasan klinis yang dialami anak dapat mengarah pada gejala PTSD. Pelaksanaan PKM di Nagari Malampah Kabupaten Pasaman dilaksanakan dengan prinsip partisipatif dan Kolaboratif. Pertama memberikan penjelasan dengan metode ceramah melalui bercerita dengan menggunkan bahasa yang sederhana mudah dipahami.
Kata Kunci : Trauma Healing, Kecemasan, Art Therapy
Full Text:
PDFReferences
Andayani, H., & Ishak, S. (2020). Manajemen Pelayanan Kesehatan pada Pengungsi Pasca Bencana. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 3(3), 23-29.
Amriana, A., & Munir, M. (2018, December). Layanan Konseling Realitas untuk Menangani Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Pada Anak Korban Kekerasan Seksual. In International Conference on Islamic Guidance and Counseling (Vol. 1, No. 1, pp. 162-172).
Dewi, G. A. N. T., & Meiyutariningsih, T. (2021). Efektivitas Art Therapy Sebagai Katarsis untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan Akademik pada Remaja. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(10), 5006-5015
Latif, K. (2020). Penerapan Metode Pemulihan Trauma (Trauma Healing) Terhadap Anak-anak Usia 6-12 Tahun (Peserta Didik Sekolah Dasar) Korban Gempa Bumi Desa Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah (Doctoral dissertation, IAIN Ambon).
Mashar, R. (2015). Emosi anak usia dini dan strategi pengembangannya. Kencana.
Thoyibah, Z., Dwidiyanti, M., Mulianingsih, M., Nurmayani, W., & Wiguna, R. I. (2019). Gambaran dampak kecemasan dan gejala psikologis pada anak korban bencana gempa bumi di Lombok. Holistic Nursing and Health Science, 2(1), 31-38.
Widha, L., & Aulia, A. R. (2019). Play therapy sebagai bentuk penanganan konseling trauma healing pada anak usia dini. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 16(1), 100-111
Refbacks
- There are currently no refbacks.